-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pemuda dan Masyarakat Tebing Tinggi Gelar Aksi: Gugat 100 Hari Kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Periode 2025–2030

Senin, 02 Juni 2025 | Juni 02, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-02T07:41:03Z

TebingPos.com | Tebing Tinggi, 2 Juni 2025 — puluhan pemuda dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Masyarakat Tebing Tinggi Menggugat Reborn (APMTTMIR) menggelar aksi demonstrasi sebagai bentuk kekecewaan terhadap kinerja Wali Kota H. Iman Irdian Saragih dan Wakil Wali Kota H. Chairil Mukmin Tambunan dalam 100 hari pertama masa kepemimpinannya. Aksi ini dilakukan di tengah meningkatnya keresahan publik terkait lambannya perubahan dan realisasi program yang dijanjikan saat kampanye.

foto : suasana saat aksi berlangsung

Dalam orasi yang berlangsung damai namun tegas, para demonstran menyampaikan bahwa hingga saat ini masih terlihat stagnasi dalam birokrasi dan pelayanan publik di Kota Tebing Tinggi. Sektor strategis seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat dinilai belum menunjukkan kemajuan signifikan.

Mereka menilai bahwa banyak janji politik yang disampaikan saat kampanye belum terealisasi secara konkret. Para pengunjuk rasa juga menyoroti kurangnya langkah strategis dari pemerintah kota dalam memberdayakan aset daerah yang terbengkalai, serta rendahnya transparansi dalam pengelolaan anggaran beasiswa dan dana publik lainnya.

Dalam pernyataan sikapnya, aliansi menyampaikan 12 poin tuntutan, di antaranya:

Meminta transparansi terkait program Beasiswa Utusan Daerah antara Pemko Tebing Tinggi - IPB, yang diduga berbau Nepotisme karena penerima Beasiswa merupakan anak dari OPD di Pemko Tebing Tinggi.

"Kita meminta transparansi terkait BUD, karena dugaan Nepotismenya sangat kuat. Namun dipertemuan tadi pemko yang diwakili oleh Plt. Sekdako Tebingtinggi beralasan meminta waktu. Menurut kita sikap Pemerintah dalam hal ini yg diwakili Plt. Sekdako tidak mencerminkan prinsip Good Governance dan Clean Government. Ucap Indra salah orator aksi.

Mendesak DPRD Kota Tebing Tinggi untuk menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) guna membahas aspirasi masyarakat bersama pihak pemerintah kota.

Meminta realisasi janji terkait penyediaan lapangan kerja dan peningkatan layanan publik.

Menuntut Wali Kota untuk menertibkan tata ruang UMKM dan meningkatkan pengelolaan kebersihan serta lingkungan hidup.

Meminta komitmen dalam memanfaatkan aset daerah yang terbengkalai seperti Pasar AMD dan Kolam Sakura.

Meminta penegakan putusan Mahkamah Konstitusi tentang wajib belajar 9 tahun secara merata, termasuk untuk sekolah swasta.

Aksi ini juga menyuarakan dorongan terhadap pelaksanaan visi religius Wali Kota, termasuk pelaksanaan MTQ tingkat kota, serta peningkatan layanan kesehatan, terutama di RSUD Kumpulan Pane.

foto : saat pengunjuk rasa ditemui oleh pemko Tebingtinggi yang diwakili Plt. Sekdako.

Para pengunjuk rasa berharap agar aksi ini menjadi pengingat bagi para pemimpin daerah agar benar-benar menjalankan tugas dan amanah rakyat sesuai dengan visi dan misi yang telah mereka usung.

"Ini bukan aksi asal turun ke jalan. Ini adalah bentuk cinta kami terhadap kota ini, dan bentuk tanggung jawab sebagai warga negara yang peduli terhadap arah kebijakan daerah," ujar Haryono salah satu orator dari APMTTMIR.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Pemerintah Kota Tebing Tinggi terkait aksi dan tuntutan yang disampaikan para demonstran.